Modul Prakom Keahlian
M10: Area TI Spesial
Ringkasan 3 bab utama Modul 10 yang memetakan konsep-konsep kunci dalam area TI spesial: pemetaan, multimedia, dan pemrograman multimedia.
Ringkasan Modul 10: Area TI Spesial
Ringkasan ini disusun berdasarkan 3 materi pokok dari Modul 10 (Bab II - Bab IV) untuk memetakan konsep-konsep kunci dalam area TI spesial: pemetaan, multimedia, dan pemrograman multimedia.
Bab II: Pemetaan dan Data Spasial
- Definisi: Data Spasial adalah data yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat tertentu sebagai referensinya. Data ini memiliki dua komponen:
- Informasi Lokasi (Spasial): Koordinat (mis: lintang dan bujur).
- Informasi Deskriptif (Atribut): Keterangan yang melekat pada lokasi tersebut (mis: nama jalan, jumlah penduduk).
- Sistem Referensi Geospasial (SRG): Diperlukan untuk memetakan permukaan bumi yang melengkung ke bidang datar (peta). Sistem yang umum digunakan adalah UTM (Universal Transverse Mercator), yang membagi bumi menjadi zona-zona selebar 6 derajat bujur.
- Struktur Data Spasial:
- Data Vektor: Merepresentasikan bumi dalam bentuk titik (point), garis (line), dan area (polygon). Sangat presisi dan baik untuk merepresentasikan batas yang jelas (mis: batas administrasi, jalan, lokasi gedung).
- Data Raster: Merepresentasikan bumi dalam bentuk grid atau sel pixel (seperti gambar digital). Sangat baik untuk merepresentasikan data yang kontinu dan berubah secara gradual (mis: suhu, vegetasi, citra satelit).
- Peta Tematik: Peta yang dibuat untuk menampilkan tema khusus (mis: Peta Kepadatan Penduduk, Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan).
- Analisis Data Spasial: Teknik untuk memproses dan mengevaluasi data spasial untuk mendapatkan informasi baru atau nilai tambah (mis: overlay peta, membuat buffer zone).
Bab III: Objek Multimedia
- Definisi: Multimedia adalah kombinasi dari beberapa elemen yang dimanipulasi secara digital, meliputi: Teks, Gambar (Grafik), Suara, Animasi, dan Video.
- Jenis Multimedia:
- Linear: Pengguna pasif (penonton), konten berjalan lurus dari awal sampai akhir (mis: Film, E-book).
- Interaktif: Pengguna memiliki kontrol atas elemen yang ditampilkan (mis: Game, Aplikasi Program).
- Hiperaktif: Multimedia interaktif dengan struktur tautan (link) yang kompleks (mis: Website, Game Online).
- Perancangan Objek Multimedia (Storyboard):
- Storyboard (Papan Cerita): Alat perancangan visual utama. Berisi rangkaian ilustrasi atau gambar yang disajikan secara berurutan untuk memvisualisasikan alur film, animasi, atau media interaktif.
- Fungsi: Merencanakan adegan, aksi, dialog, dan pergerakan kamera (mis: Zoom, Pan, Tilt, Dolly).
- Rekayasa Objek Multimedia (Tools): Merujuk pada perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengedit elemen multimedia:
- Image Editor: Adobe Photoshop (bitmap), CorelDraw & Adobe Illustrator (vektor).
- Audio/Video Editor: Adobe Premiere Pro, Audacity, Windows Movie Maker.
- Animasi: OpenToonz, Pencil 2D.
- Grafik 3D: Blender, Autodesk Maya.
Bab IV: Pemrograman Multimedia
Bab ini membahas proses rekayasa perangkat lunak yang khusus digunakan untuk membangun aplikasi multimedia yang interaktif (seperti game atau media pembelajaran).
- Perancangan Program Multimedia:
- Flowchart: Alat bantu desain untuk memvisualisasikan alur logika dan urutan proses program (mis: "Jika tombol A diklik, maka putar video B").
- Prototype (Prototipe): Model awal dari aplikasi yang dibuat untuk menguji konsep dan alur interaksi dengan pengguna sebelum pengembangan penuh. Siklusnya: Ideate → Prototype → Validate.
- Mockup: Desain high-fidelity (detail) yang merepresentasikan tampilan akhir produk (warna, tata letak, tipografi).
- Rekayasa Program (Metode Pengembangan):
- MDLC (Multimedia Development Life Cycle) - Luther: Metode pengembangan multimedia yang terdiri dari 6 tahap:
- Concept: Menentukan tujuan dan pengguna.
- Design: Membuat spesifikasi dan storyboard.
- Material Collecting: Mengumpulkan aset: gambar, suara, video.
- Assembly: Pembuatan/penggabungan semua aset menjadi program.
- Testing: Pengujian alpha oleh tim internal.
- Distribution: Menyimpan aplikasi ke media rilis.
- MDLC (Multimedia Development Life Cycle) - Luther: Metode pengembangan multimedia yang terdiri dari 6 tahap:
- Uji Coba Program Multimedia:
- Tujuan: Mendeteksi kesalahan (bug) dan kegagalan fungsi.
- Pendekatan Box:
- Black-Box Testing: Menguji fungsionalitas (input/output) tanpa melihat kode.
- White-Box Testing: Menguji struktur internal dan logika kode.
- Tingkatan Pengujian:
- Unit Testing: Menguji per modul/fungsi kecil.
- Integration Testing: Menguji gabungan antar modul.
- System Testing: Menguji keseluruhan sistem yang sudah terintegrasi.
- Acceptance Testing (UAT): Pengujian oleh pengguna akhir untuk memastikan sistem sesuai kebutuhan.
Catatan: Ringkasan ini mencakup area TI spesial secara komprehensif. Tambahkan contoh peta tematik, storyboard multimedia, atau simulasi MDLC untuk pemahaman yang lebih mendalam.