Blogs
Modul Prakom Keahlian

M6: Manajemen Infrastruktur TI

Ringkasan 5 bab utama Modul 6 yang memetakan siklus hidup manajemen infrastruktur TI.

Ringkasan Modul 6: Manajemen Infrastruktur TI

Ringkasan ini disusun berdasarkan 5 materi pokok dari Modul 6 (Bab II - Bab VI) untuk memetakan siklus hidup manajemen infrastruktur TI.

Bab II: Konsep Manajemen Infrastruktur TI

  • Definisi: Infrastruktur TI adalah kombinasi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan, dan fasilitas yang menjadi landasan (platform) untuk mengembangkan, menguji, mengirimkan, memantau, dan mengendalikan layanan TI.
  • Ekosistem Infrastruktur TI: Terdiri dari 7 komponen utama:
    • Platform Perangkat Keras Komputer (PC, Server).
    • Platform Sistem Operasi (Windows, Linux, UNIX).
    • Aplikasi Perangkat Lunak Enterprise (SAP, Oracle).
    • Manajemen & Penyimpanan Data (DBMS, Storage).
    • Platform Jaringan/Telekomunikasi (Switch, Router, Cisco).
    • Platform Internet (Web Server Apache, IIS).
    • Layanan Konsultasi dan Integrasi Sistem.
  • Tren Teknologi Kunci:
    • Virtualisasi (Virtualization): Teknologi inti yang mengabstraksi sumber daya. Sebuah Hypervisor (perangkat lunak virtualisasi) memungkinkan satu perangkat keras fisik menjalankan beberapa sistem operasi (Guest OS) secara bersamaan, seolah-olah berjalan di perangkat keras terpisah.
    • Cloud Computing (Komputasi Awan): Model layanan on-demand melalui internet.
    • Karakteristik: On-demand self-service, Broad network access, Resource pooling, Rapid elasticity, Measured service.
    • Model Layanan:
      • IaaS (Infrastructure as a Service): Menyediakan infrastruktur dasar (server virtual, storage). Pengguna mengelola OS dan aplikasi.
      • PaaS (Platform as a Service): Menyediakan platform (database, runtime). Pengguna mengelola aplikasi.
      • SaaS (Software as a Service): Menyediakan aplikasi jadi (mis: Gmail, Office 365). Pengguna hanya menggunakan.
  • Manajemen Aset TI: Mengelola siklus hidup aset infrastruktur: Procurement (Pengadaan) → Deploy (Pemasangan) → Use (Penggunaan) → Upgrade (Peningkatan) → Decommission (Penonaktifan) → Salvage (Penyelamatan/Pelepasan).

Bab III: Perencanaan dan Pengadaan Infrastruktur TI

  • Perencanaan: Proses menentukan kebutuhan infrastruktur berdasarkan 5 pertanyaan inti:
    • Bagaimana kondisi saat ini (As-Is)?
    • Layanan apa yang dibutuhkan?
    • Infrastruktur apa yang kritis?
    • Berapa biaya minimum pengelolaannya?
    • Bagaimana ketersediaan anggarannya?
  • Hasil Perencanaan: Output utamanya adalah Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) yang membandingkan infrastruktur Existing (saat ini) dengan Future (target), dan menentukan tindakan: Replace (Ganti), Retain (Pertahankan), Add (Tambah), atau Remove (Hapus).
  • Pengadaan: Proses mendapatkan barang/jasa infrastruktur TI.
  • Dokumen Pengadaan Kunci:
    • KAK (Kerangka Acuan Kerja): Dokumen perencanaan yang menjelaskan latar belakang, maksud & tujuan, ruang lingkup, keluaran, cara pelaksanaan, jadwal, dan perkiraan biaya (RAB). Prinsipnya harus Jelas, Ringkas, Sistematis, dan Terukur.
    • HPS (Harga Perkiraan Sendiri): Perhitungan biaya barang/jasa sebagai acuan untuk menilai kewajaran penawaran dari penyedia.
    • Kontrak: Dokumen legal yang mengikat antara organisasi dan penyedia.
  • Proses Pengadaan: Dimulai dari penetapan kebutuhan, pembentukan tim, penyusunan KAK & HPS, pengumuman, evaluasi proposal teknis, hingga penyerahan infrastruktur TI.

Bab IV: Operasional Infrastruktur TI

  • Definisi: Tahap implementasi (pemasangan dan konfigurasi) infrastruktur yang telah direncanakan dan diadakan.
  • Rencana Pengoperasian: Didokumentasikan dalam bentuk Kebijakan dan SOP (Standard Operating Procedure), misal: SOP Peminjaman, SOP Perawatan.
  • Proses Operasional:
    • Pemasangan (Instalasi): Memasang komponen hardware (mis: server ke rak) dan software (mis: instalasi sistem operasi).
    • Konfigurasi: Melakukan pengaturan pada hardware dan software agar dapat berfungsi sesuai kebutuhan (mis: konfigurasi BIOS, IP address).
    • Pemanfaatan: Menjalankan prosedur penggunaan infrastruktur (mis: Standard Operating Environment untuk software).
  • Pengaturan Akses Keamanan: Langkah krusial untuk melindungi infrastruktur, seperti menerapkan password yang kuat, membatasi hak akses pengguna, dan memasang firewall.

Bab V: Pemeliharaan Infrastruktur TI

  • Tujuan: Memperpanjang usia aset, menjamin kesiapan operasional (ketersediaan), dan menjamin keselamatan pengguna.
  • Rencana Pemeliharaan: Harus disiapkan melalui SOP, menunjuk personel yang kompeten, dan membuat dokumentasi/catatan (Work Record).
  • Jenis Kegiatan Pemeliharaan:
    • Preventive (Pencegahan): Pemeriksaan berkala untuk mengantisipasi masalah (mis: membersihkan debu server, mengecek UPS).
    • Adaptive (Penyesuaian): Perubahan konfigurasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru.
    • Perfective (Penyempurnaan): Melakukan upgrade untuk optimalisasi kinerja.
    • Corrective (Perbaikan): (Dibahas di Bab 5.3) Melakukan deteksi dan perbaikan terhadap permasalahan yang sudah terjadi.
  • Deteksi dan Perbaikan: Berfokus pada Disaster Recovery Management (Manajemen Pemulihan Bencana) dengan 4 pilar: Prevention, Preparedness, Response, dan Recovery.

Bab VI: Monitoring Kinerja Infrastruktur TI

  • Definisi: Proses pengamatan (monitoring) dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan operasional infrastruktur untuk memastikan berjalan sesuai rencana dan SLA.
  • Matriks Kinerja (KPI): Parameter teknis yang diukur untuk monitoring:
    • Kapasitas: Penggunaan CPU (%), Penggunaan Memori (%).
    • Ketersediaan: Uptime (%) dan Downtime (jam).
    • Performa Jaringan: Bandwidth (bps), Response Time/Latency (detik), dan Packet Loss (%).
  • Analisis Permasalahan: Menganalisis data monitoring untuk menemukan masalah seperti contention (antrian), ketimpangan beban (load balancing), atau desain aplikasi yang tidak efisien.
  • Optimalisasi Kinerja: Tindakan perbaikan berdasarkan hasil analisis (mis: tuning sistem, load balancing).
  • Framework Acuan: ITIL (IT Infrastructure Library) digunakan sebagai best practice untuk mengelola infrastruktur. Proses Capacity Management (Manajemen Kapasitas) dalam ITIL sangat penting untuk menyeimbangkan antara biaya, kapasitas, dan permintaan layanan.

Catatan: Ringkasan ini mencakup siklus hidup manajemen infrastruktur TI secara komprehensif. Tambahkan diagram infrastruktur, studi kasus implementasi cloud, atau analisis KPI untuk pemahaman yang lebih mendalam.