Blogs
Modul Prakom Keahlian

M8: Sistem Informasi

Ringkasan 5 bab utama Modul 8 yang memetakan siklus hidup pengembangan sistem informasi.

Ringkasan Modul 8: Sistem Informasi

Ringkasan ini disusun berdasarkan 5 materi pokok dari Modul 8 (Bab II - Bab VI) untuk memetakan siklus hidup pengembangan sistem informasi.

Bab II: Pengenalan Sistem Informasi

  • Definisi: Sistem Informasi (SI) adalah kesatuan komponen (komputer, database, SDM, jaringan, prosedur) yang dioperasikan secara terpadu untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyajikan informasi guna mendukung tujuan organisasi.
  • Tujuan Informasi (3 Pilar): Informasi yang dihasilkan harus berkualitas, yaitu Relevan (relevance), Tepat Waktu (timeliness), dan Akurat (accurate).
  • Jenis Arsitektur SI:
    • Tersentralisasi: Semua pemrosesan data dilakukan di satu komputer pusat (mainframe).
    • Desentralisasi: Pemrosesan data tersebar di berbagai lokasi yang terhubung.
    • Client-Server: Arsitektur modern di mana Client (pengguna) melakukan permintaan data/layanan dan Server menyediakan data/layanan tersebut.
  • Daur Hidup Pengembangan Sistem (SDLC):
    • Waterfall: Model klasik yang bersifat sekuensial (berurutan). Setiap tahap harus selesai sebelum lanjut ke tahap berikutnya (Requirements → Design → Coding → Testing → Maintenance).
    • Iterative: Pengembangan dilakukan secara berulang. Versi awal dibuat ringkas, lalu disempurnakan pada iterasi berikutnya.
    • Incremental: Sistem dipecah menjadi bagian-bagian kecil (increments) dan dibangun satu per satu hingga lengkap.
    • Agile: Metode adaptif yang fokus pada pengembangan cepat dalam siklus pendek (sprint), memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan kebutuhan.

Bab III: Analisis Kebutuhan Sistem Informasi

Ini adalah fase krusial untuk memahami masalah dan mendefinisikan apa yang harus dilakukan sistem. Kegagalan di tahap ini (poor requirements management) adalah penyebab utama kegagalan proyek TI.

  • Analisis Permasalahan: Mengidentifikasi "akar permasalahan" (root cause) dan bukan hanya gejalanya.
  • Alat Bantu Analisis Masalah:
    • Kerangka PIECES: Mengkategorikan masalah berdasarkan:
      • Performance (Kinerja, mis: response time lambat).
      • Information (Informasi, mis: data tidak akurat).
      • Economy (Ekonomi, mis: biaya terlalu tinggi).
      • Control (Kontrol & Keamanan, mis: data tidak aman).
      • Efficiency (Efisiensi, mis: proses boros sumber daya).
      • Service (Layanan, mis: sistem tidak mudah digunakan).
    • Diagram Fishbone (Ishikawa): Alat visual untuk memetakan berbagai penyebab (Man, Method, Machine, Material, dll.) dari satu akibat (masalah).
  • Analisis Stakeholder (RACI): Memetakan peran pemangku kepentingan:
    • Responsible: Yang mengerjakan tugas.
    • Accountable: Yang bertanggung jawab atas hasil akhir (hanya satu orang).
    • Consulted: Yang dimintai masukan/konsultasi.
    • Informed: Yang diberi informasi tentang progres.
  • Studi Kelayakan (TELOS): Menilai kelayakan solusi yang diusulkan dari segi: Technical (Teknis), Economic (Ekonomi), Legal (Hukum), Operational (Operasional), Schedule (Jadwal).

Bab IV: Perancangan Sistem Informasi

Tahap ini menerjemahkan kebutuhan (requirements) menjadi model dan blueprint teknis (spesifikasi) tentang bagaimana sistem akan dibangun.

  • Pemodelan Proses (Pendekatan Prosedural):
    • DFD (Data Flow Diagram): Menggambarkan aliran data dalam sistem. Terdiri dari Diagram Konteks (level tertinggi), Diagram Zero, dan Diagram Rinci (level n).
  • Pemodelan Proses (Pendekatan Berorientasi Objek - UML):
    • Use Case Diagram: Menggambarkan fungsionalitas sistem dari perspektif pengguna (Aktor).
    • Class Diagram: Menggambarkan struktur statis sistem (kelas, atribut, dan relasinya).
    • Activity Diagram: Menggambarkan alur kerja (mirip flowchart).
    • Sequence Diagram: Menggambarkan interaksi antar objek berdasarkan urutan waktu.
  • Perancangan Antarmuka Pengguna (UI/UX):
    • Rancangan Masukan (Input): Desain formulir agar mudah diisi, akurat, dan atraktif.
    • Rancangan Keluaran (Output): Desain laporan (Tabel, Grafik) agar informasi mudah dipahami.
  • Perancangan Arsitektur (Pola Arsitektur):
    • MVC (Model-View-Controller): Pola paling umum (terutama untuk aplikasi web). Memisahkan data (Model), tampilan (View), dan logika bisnis/kontrol (Controller).
    • Layered Architecture: Mengatur sistem dalam lapisan-lapisan (mis: UI, Business Logic, Data Access).
    • Client-Server: Memisahkan antara klien (peminta layanan) dan server (penyedia layanan).

Bab V: Pembangunan, Pengembangan, dan Uji Coba SI

Tahap ini adalah proses coding (penerjemahan desain ke program) dan pengujiannya.

  • Algoritma Pemrograman:
    • Struktur Alur: Berurutan (Sequence), Pemilihan (Selection / if-else), dan Pengulangan (Repetition / for, while).
    • Flowchart: Alat visual untuk menggambarkan logika algoritma.
  • Paradigma Pemrograman:
    • PBO (Pemrograman Berorientasi Objek): Paradigma dominan yang menggunakan konsep Class (blueprint) dan Object (instance dari class).
    • Prinsip PBO: Abstraction, Encapsulation (menyembunyikan data), Inheritance (pewarisan), dan Polymorphism (banyak bentuk).
  • Pemrograman Database (SQL):
    • DDL (Data Definition Language): Perintah untuk mendefinisikan struktur (CREATE, ALTER, DROP).
    • DML (Data Manipulation Language): Perintah untuk memanipulasi data (SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE).
    • DCL (Data Control Language): Perintah untuk hak akses (GRANT, REVOKE).
  • Strategi Pengujian Program:
    • White Box Testing: Menguji berdasarkan pengetahuan struktur kode internal.
    • Black Box Testing: Menguji berdasarkan fungsionalitas (input dan output) tanpa melihat kode internal.
  • Jenis Pengujian (Level):
    • Unit Testing: Pengujian per modul/blok kode (dilakukan oleh developer).
    • Integration Testing: Pengujian gabungan antar modul.
    • System Testing: Pengujian sistem secara keseluruhan.
    • UAT (User Acceptance Test): Pengujian oleh pengguna akhir untuk memastikan sistem sesuai kebutuhan.

Bab VI: Pemantauan Kinerja Sistem Informasi

Setelah sistem berjalan (live), sistem harus dipantau dan dipelihara.

  • Tujuan Pemantauan: Memastikan sistem berjalan sesuai prosedur dan mendeteksi masalah secara dini.
  • Hasil Pemantauan: Mengetahui kondisi terkini sistem, apakah masih relevan, atau ada masalah yang memerlukan perbaikan.
  • Motif Pemeliharaan Perangkat Lunak:
    • Perbaikan Kesalahan (Corrective): Memperbaiki bug atau kesalahan.
    • Adaptasi Lingkungan (Adaptive): Menyesuaikan sistem dengan perubahan (mis: OS baru, regulasi baru).
    • Penambahan Fungsionalitas (Perfective): Menambah fitur baru sesuai kebutuhan bisnis yang berkembang.
  • Prediksi Pemeliharaan: Menganalisis metrik proses (mis: jumlah laporan bug, waktu implementasi perubahan) untuk memprediksi penurunan kualitas sistem dan merencanakan biaya pemeliharaan.

Catatan: Ringkasan ini mencakup siklus hidup pengembangan sistem informasi secara komprehensif. Tambahkan diagram UML, contoh kode SQL, atau studi kasus SDLC untuk pemahaman yang lebih mendalam.